And when it was said that the promise of Allah was true, and that the Hour, there was no doubt about its (coming)
Friday, April 22, 2011
Azan in church
aku tengah kompius giler nie kenapa azan di laungkan didlm gereja...adakah mereka ini org islam???
tertapi suara pemuda nie memang sungguh mengharukan...timbul persoalan didlm benak kepala otak ku, adakah ini sejenis fitnah yg dibawa oleh dajjal @ mereka ini betul2 islam...
ps : korang yg membaca post nie fikirkan dan sampaikan...kalau ada benda yg aku TERSALAH tolong betulkan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
terkejut aku bila dpt tau dari member aku yg ade sebuah gereja yg terbesar di asia akan di bina di bukit jalil..mula2 aku x percaya pon......
-
Sebenarnya ramai dikalangan lelaki tidak tahu tentang perbezaan air mazi, serta air wadi. ramai yang tahu hanyalah Air Mani.. 1.Air mani a...
-
Bismillah sebelum memulakan dan menyampaikan ilmu baru ini. rata-rata semua orang tahu bukan yang pada tapak tangan kita ada nombor a...
-
Author: Ibnu Ir Fadzil | at : 7:25 AM | Category : Fakta Dan Realiti | Sebelum ini, kita digembar-gemburkan dengan cerita bahawa gambar-...
-
Aku tak tau kalau korang nampak benda ni... 1. Kalau kau lepas makan dekat McD ke dan kau angkat tray yang kau dah makan,buang ...
-
DI MANAKAH TEMBOK ZULKARNAIN? Persoalan ini pun telah mendapat perhatian dari para sarjana Islam. Ramai yang telah mengkajinya dengan t...
-
Kali ini marilah kita bersama bersama mengupas tajuk dan topik pertanyaan umum berkenaan hamba dan Islam. Benarkah Islam memb...
-
Ayat ini diturunkan setelah hijrah. Semasa penurunannya ia telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat kerana kehebatan dan ke...
-
( Kandungan ini akan memaparkan satu petikan artikel yang dihantar melalui email kepada saya oleh seorang pemuda) Komentar Saya ...
http://sahabatraudhah.blogspot.com/2011/04/azan-berkumandang-di-gereja-new-york.html
ReplyDeleteNew York (ANTARA News) - "Allahu Akbar Allaahu Akbar... Laa Ilaaha Ilallaah", demikian azan --panggilan salat bagi kaum muslim-- dilantunkan dari awal hingga akhir dengan suara bariton oleh Christopher Herbert dan menggema di Gereja Marble Collegiate di kawasan Manhattan, New York.
ReplyDeleteSuara azan yang dikumandangkan anggota jamaah Marble Collegiate Church itu merupakan salah satu acara yang mengawali berlangsungnya dialog segitiga kalangan penganut agama Kristen, Yahudi dan Islam di New York, Minggu.
Dialog yang mengusung tema "Perspektif dari Tiga Agama" tersebut menghadirkan tiga pemimpin agama, yaitu pemimpin masyarakat muslim Indonesia Syamsi Ali, Pendeta Yahudi Peter J. Rubinstein, dan Pendeta Edwin G. Mulder --mewakili komunitas Marble Collegiate Church.
Mengawali sesi dialog, Syamsi Ali, yang juga Ketua Dewan Masjid Al-Hikmah New York, membawakan bacaan Alquran Surat Ali Imran ayat 102 yang maknanya menekankan bahwa persaudaraan merupakan sebuah karunia.
Tidak hanya azan, dialog itu juga dimulai dengan pembacaan doa dan puji-pujian ala Yahudi dan Kristen.
Menurut Syamsi, pengumandangan azan oleh salah satu Gereja telah melalui konsultasi dengan pihaknya.
"Mereka menanyakan apa yang bisa dibawakan untuk menghormati kedatangan warga muslim. Saya katakan azan saja. Beliau (Chrisopher Herbert, red) sendiri mengambil sekolah teologi di Universitas Harvard di Boston," kata Syamsi ketika menjawab pertanyaan ANTARA tentang berkumandangnya azan di Marble Collegiate Church.
Gereja yang didirikan pada tahun 1854 itu sendiri dipadati oleh ratusan anggota Gereja serta beberapa warga muslim dan Yahudi.
Dialog segitiga --Islam, Kristen, Yahudi-- berlangsung santai karena ketiga pemimpin agama kerap saling melontarkan gurauan.
"Sekarang dia dulu yang jawab," kata Rubenstein sambil menunjuk Syamsi Ali ketika Pendeta Mulder mengajukan pertanyaan kedua kepadanya.
"Oh, terima kasih karena memberikan kesempatan duluan kepada yang paling muda," kata Syamsi yang disambut tawa gemuruh dari jamaah.
Bertindak sebagai moderator, Pendeta Mulder mengajukan lima pertanyaan kepada Syamsi dan Rubenstein, yaitu apa pedoman dan prinsip agama yang dianut; masalah terkini yang menjadi keprihatinan masing-masing; apa peranan rumah ibadah masing-masing dalam bidang politik; apa artinya saling menghormati; serta bagaimana mereka merayakan Hari Pernyataan Terima Kasih.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab secara singkat oleh Syamsi, Rubenstein dan Mulder.
Tentang masalah terkini, Syamsi menjawab bahwa persepsi yang salah tentang Islam adalah salah satu isu yang saat ini sangat memprihatinkan.
"Prihatin karena ada kesalahpahaman terhadap Islam, juga adanya Islamophobia (ketakutan akan Islam, red). Media sangat berperan besar dalam membangun pemahaman," kata Syamsi.
Rubenstein melihat perdamaian dengan keadilan sebagai masalah serius yang harus diwujudkan sementara Pendeta Mulder menyebut rasisme sebagai salah satu masalah besar dan memprihatinkan.
Tentang peranan rumah ibadah dalam bidang politik, ketiga pemimpin agama memberikan jawaban serupa, yaitu berusaha mendorong jamaahnya untuk melihat masalah-masalah yang berada di sekililingnya dan bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk memecahkannya.
Untuk isu Hari Pernyataan Terima Kasih, Syamsi menerangkan bahwa setiap waktu bagi muslim adalah pernyataan terima kasih.
"Kami dibiasakan untuk selalu mengucapkan kata `Alhamdulillahi Robbil `Alamiin`," ujarnya.
Sambil menutup sesi dialog, Pendeta Mulder menyebut berlangsungnya dialog segitiga sebagai hal yang khusus yang mewarnai Thanksgiving.
Seperti diungkapkan Mulder, dialog seperti pada hari Minggu itu telah memasuki tahun ke-15.
terimakasih kepada ALYA QISTINA
masyaallahhh... sedapnya azannya.
ReplyDelete