Saya gemar menangkap gambar berlatar belakangkan langit. Kenapa saya gemarkan langit? ini adalah kerana langit adalah ciptaan Allah yang penuh dengan keindahan, keanehan, keluarbiasaan dan misteri tentunya. Seseorang yang suka memperhatikan langit di malam mahupun siang hari, akan merasakan ketakjuban yang luar biasa terhadap keindahannya.
Dan mungkin akan merasakan betapa besarnya kekuasaan Allah. Bahkan kini manusia sudah sampai menembus angkasa, mengeksplorasi bulan dan planet lain yang dapat dicapainya. Bahkan seorang atheis sekali pun mungkin akan merasakan getaran jiwa bahawa Tuhan itu ada. Kerana memang fitrah manusia diciptakan untuk percaya akan adanya Tuhan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi setelah matinya (kering) dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis haiwan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan di antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal”.
(Al-Baqarah: 164).
Air hujan yang diturunkan Allah ke bumi merupakan nikmat yang tak terhingga. Bahkan di era teknologi yang sudah boleh membuat hujan buatan, hujan semulajadi ciptaan Allah tetap tidak terganti. Lihatlah apa yang terjadi pada belahan bumi yang tak terkena hujan dalam jangka waktu yang melampaui batasnya, ia akan kering kerontang, tak berkehidupan. Lalu, lihatlah tatkala hujan menyiraminya, ia seakan-akan bangkit dari kematiaan dengan mulai tumbuhnya berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Marilah kita sejenak merenungkannya.
Suatu kurnia dan nikmat yang tiada tara yang diberikan Allah kepada manusia adalah “akal”. Betapa bernilainya akal adalah hal yang tidak dapat dinafikan oleh siapapun. Yang menjadi topik pembahasan kita adalah bagaimana memanfaatkan akal dengan benar dan sesuai dengan tujuan penciptaannya yang telah digariskan oleh Sang Maha Pencipta, Allah subhanahu wa ta’ala.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,”( Ali ‘Imran : 190)
Salah satu penggunaan akal yang utama kalau bukan paling utama adalah merenungi, memikirkan dan memahami ayat-ayat Allah, dengan tujuan untuk mengenal Allah, beriman kepada-Nya dan menyembah-Nya. Adalah celaka, jika seseorang tidak menggunakan akalnya untuk mendapatkan hidayah Allah.
Dan lebih celaka lagi, orang yang diberi akal dan kemampuan menggunakannya dengan baik, namun tidak membimbingnya menuju hidayah Allah. Hal itu terjadi kerana keengganan dan kesombongannya untuk mengakui kekuasaan Allah. Na’udzu billahi min dzalik. Dan tentunya ada yang sangat beruntung dengan menjadi orang yang mendapatkan hidayah Allah, menggapai nikmatnya iman kepada Allah, dengan menggunakan akal.
No comments:
Post a Comment